KAMI MUAK DAN BOSAN
Puisi Karya Taufik Ismail
Dengarlah kami akan menyanyi lagu yang tidak nyaman di hati
Lagu tentang sebuah negeri, negeri yang sedih dan ngeri
Dahulu pada abad abad yang silam,
Negeri ini penduduknya begitu rukun,
pemimpinnya jujur dan ikhlas memperjuangkan kemerdekaan.
Mereka secara pribadi tidak menumpuk-numpuk harta dan kekayaan.
Ciri utama yang tampak,
adalah kesederhanaan.
Hubungan kemanusiaannya,
adalah kesantunan dan kesetiakawanan.
Semuanya ini fondasinya adalah keimanan.
Tapi.., negeri ini berubah
jadi negeri MALING, COPET, RAMPOK, BANDIT dan MAKELAR.
Negeri PEMERAS, PENCOLENG, PENIPU, PENYOGOK dan KORUPTOR.
Negeri banyak omong,
orang banyak omong, fitnah kotor.
Tukang dusta, jago intrik dan ingkar janji.
Kini...
Mobil, tanah deposito, relasi dan kepangkatan
Kini, politik ideologi kekuasaan disembah sebagai tuhan
Kini, dominasi materi menggantikan tuhan
Kemudian alkohol nikotin heroin kokain sabu ekstasi ganja dan mriyuana
Pornografi, hp dan internet bagian dari gerakan sahwat merdeka
Seks tanpa aturan, gaya neoliberal dan ultra liberan merajalela
Setiap 15 detik seorang bayi diaborsi di ujung jalan jauh disana
KINI...
Negeri ini penuh dengan wong edan, gendeng, sinting.
Negeri padat jerma garelo (sinting), urang gilo, orang gila...
kronis nyaris sempurna infausta (buruk).
Jika mereka di bawa ke depan meja pengadilan,
apa betul mereka akan mendapat hukuman?
Divonis juga, tapi diringan-ringankan,
bahkan!!! berpuluh-puluh dibebaskan!
Yang mengelak dari pengadilan,
lari ke luar negeri dibiarkan.
Semua tergantung kecil besarnya uang sogokan.
Di RRC, koruptor dipotong kepala.
Di Arab Saudi, koruptor dipotong tangan.
Di Indonesia, koruptor dipotong masa tahanan.
Dari barat sampai ke timur, berjajar dusta-dusta.
Itulah kini Indonesia.
Sogok menyogok menjadi satu,
Itulah kini Indonesia.
Kami... MUAK!!!
Kami MUAK dan BOSAN!!!
Kami sudah hilang kepercayaan lama,
lama kami sudah hilang kepercayaan.
HILANG... KEPERCAYAAN!
Dengarlah kami akan menyanyi lagu yang tidak nyaman di hati
Lagu tentang sebuah negeri, negeri yang sedih dan ngeri
Dahulu pada abad abad yang silam,
Negeri ini penduduknya begitu rukun,
pemimpinnya jujur dan ikhlas memperjuangkan kemerdekaan.
Mereka secara pribadi tidak menumpuk-numpuk harta dan kekayaan.
Ciri utama yang tampak,
adalah kesederhanaan.
Hubungan kemanusiaannya,
adalah kesantunan dan kesetiakawanan.
Semuanya ini fondasinya adalah keimanan.
Tapi.., negeri ini berubah
jadi negeri MALING, COPET, RAMPOK, BANDIT dan MAKELAR.
Negeri PEMERAS, PENCOLENG, PENIPU, PENYOGOK dan KORUPTOR.
Negeri banyak omong,
orang banyak omong, fitnah kotor.
Tukang dusta, jago intrik dan ingkar janji.
Kini...
Mobil, tanah deposito, relasi dan kepangkatan
Kini, politik ideologi kekuasaan disembah sebagai tuhan
Kini, dominasi materi menggantikan tuhan
Kemudian alkohol nikotin heroin kokain sabu ekstasi ganja dan mriyuana
Pornografi, hp dan internet bagian dari gerakan sahwat merdeka
Seks tanpa aturan, gaya neoliberal dan ultra liberan merajalela
Setiap 15 detik seorang bayi diaborsi di ujung jalan jauh disana
KINI...
Negeri ini penuh dengan wong edan, gendeng, sinting.
Negeri padat jerma garelo (sinting), urang gilo, orang gila...
kronis nyaris sempurna infausta (buruk).
Jika mereka di bawa ke depan meja pengadilan,
apa betul mereka akan mendapat hukuman?
Divonis juga, tapi diringan-ringankan,
bahkan!!! berpuluh-puluh dibebaskan!
Yang mengelak dari pengadilan,
lari ke luar negeri dibiarkan.
Semua tergantung kecil besarnya uang sogokan.
Di RRC, koruptor dipotong kepala.
Di Arab Saudi, koruptor dipotong tangan.
Di Indonesia, koruptor dipotong masa tahanan.
Dari barat sampai ke timur, berjajar dusta-dusta.
Itulah kini Indonesia.
Sogok menyogok menjadi satu,
Itulah kini Indonesia.
Kami... MUAK!!!
Kami MUAK dan BOSAN!!!
Kami sudah hilang kepercayaan lama,
lama kami sudah hilang kepercayaan.
HILANG... KEPERCAYAAN!
sumber klik disini
0 komentar:
Posting Komentar