Oh, ibu!
masih teringat lagi bebelanmu
ketika kau memarahiku
memukulku dan mencubitku, disebabkan kenakalanku
sungguh! kau lah guru pertamaku
mengajarku untuk bersopan santun
mengajarku untuk menjadi lebih baik
dan mengajarku menjadi manusia yang berakhlak
dan sungguh aku membencimu ketika itu
namun, semua disebabkan kesilapanku
kenakalanku, kerasnya kepalaku, dapat kau betulkan
dan menjadikan aku manusia pada hari ini
aku rindukan bebelanmu, ibu
aku rindukan cubitanmu
ayah!
dapatku lihat setitik peluhmu jatuh
ketika kau pulang setelah penat bekerja
kulitmu menjadi gelap
menggagahi keterikan mentari
demi mencari sesuap nasi untuk keluarga yang kau cintai
masihku ingat lagi ayah
kau lah guru keduaku
mengajarku bahasa inggris dan mengajarku melukis
juga mengajarku arti hidup
“yellow, red, purple
apa itu ayah?”
dengan selamba kau menjawab soalan dan membelaiku
memintaku belajar bersungguh-sungguh
untuk diriku
dan tidak pernah sedikit pun mengharapkan duitku setelah aku berjaya kelak
ibuku, ayahku
setiap malam aku merindui kamu
melihat bintang dan bulan, bagai melihat kamu
kesusahan dan kepayahan hidup
kamu hadiahkan dengan senyuman
bagaikan menyelesaikan semua masalah yang datang
dan mendamaikan hati anak-anakmu
kamu, adalah permataku yang tidak dapat dinilai dengan uang ringgit
kamulah hartaku
kamulah hidupku
dan kamulah nyawaku
andaiku sudah berjaya kelak
kamu berdua tidak perlu bersusah payah lagi mencari nafkah
duduklah di rumah
menikmati secawan kopi
dan anggaplah kamu berdua umpama pasangan yang baru berkenalan
bagaikan hidup kamu ketika bercinta dahulu
itu janji anak-anakmu
dan tidak perlu memikirkan anak-anakmu
kerana kami semua akan menjaga kamu
sepertimana kamu menjaga kami
bagai menatang minyak yang penuh
ibuku, ayahku
harapanku
agar kau dapat melihat kejayaanku kelak
dan yang paling ku harapkan
jangan lah kamu pergi sebelum aku…..
sumber klik disini
0 komentar:
Posting Komentar